Tanah sebagai unsur pembentuk bumi dan
berfungsi sebagai kelangsungan hidup kita, haruslah dipelihara. Tidak hanya
dipakai untuk kebutuhan bangunan, rumah, industri, atau tempat-tempat hiburan. Tanah
harus dijaga sebab memberikan banyak manfaat bagi kita semua. Untuk itu
informasi mengenai bagaimana mengetahui kandungan tanah sepertinya cukup bermanfaat bagi
Anda semua.
Keberadaan tanah dalam kehidupan manusia tentu saja sangat
penting. Tetapi, belakangan ini banyak orang yang terkesan menyepelekannya. Pembakaran hutan, dan penebangan pohon-pohon
yang ada di hutan merupakan bentuk penyepelean manusia terhadap tanah. Ketika
hal-hal tersebut dilakukan, tanah akan mudah longsor. Akibatnya, tanah
kehilangan kendali serta fungsi. Bencana alamlah
yang kemudian terjadi.
Sebagai tempat makhluk hidup, tanah
memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik ini berhubungan dengan ciri khas
yang dimiliki oleh tanah. Ciri-ciri tanah dapat dilihat dari unsur hara yang
dimiliknya, teksturnya, strukturnya, konsistensinya, warna, reaksinya, dan
morfologinya. Berikut penjelasan mengenai kandungan tanah.
Cara Mengetahui Kandungan Tanah
1. Mengandung
Unsur Hara
Ciri-ciri tanah yang pertama adalah mengandung unsur hara dalam jumlah yang cukup. Bagaiman mengenali unsur hara dalam tanah? Unsur hara tanah dapat dilihat berupa mineral-mineral yang menentukan kesuburan tanah. Mineral-mineral tersebut berupa kadar organik didalam tanah yang dipengaruhi oleh perubahan iklim, sifat-sifat tanah itu sendiri, vegetasi, juga hubungan antara tanah dan air
Sumbernya bisa dari pelapukan tanaman yang
mati, kotoran, pemupukan. Bahkan, dari hewan dan jasad hidup yang ada di dalam
tanah. Jika tanah tidak memiliki ciri-ciri tanah ini, maka tanah tersebut tidak
dapat ditumbuhi tanaman dengan baik. Tanah pun tidak bisa menjalankan
“kewajibannya” sebagai sebentuk tanah.
2. Tekstur
Tanah
Selanjutnya adalah tekstur tanah. Tekstur
tanah menggambarkan kasar atau halus permukaan tanah itu sendiri. Apakah
tanahnya menentukan kecenderungan termasuk pada tanah lempung, debu, atau tanah pasir.
Untuk mempelajari ciri-ciri tanah dari tekstur tanahnya, bisa
dilakukan dengan pembuktian oleh diri sendiri, yaitu meremas segumpal tanah
dalam keadaan basah dan akan terasa oleh tangan kita apakah tanah tersebut bertekstur
kasar, liat, atau lembut.
Jika tanahnya terasa bertekstur kasar, berarti itu tanah pasir.
Jika terasa liat, sudah dipastikan itu tanah lempung. Namun, jika teksturnya
lembut, tanah itu termasuk debu. Selain cara itu, bisa pula menggunakan tes di labolatorium untuk menentukan
ciri-ciri tanah yang satu ini.
Untuk mendeteksi tanah berdasarkan teksturnya, bisa dilakukan
dengan cara memasukkan tanah ke dalam tabung ukur, kemudian beri larutan HCL ke
dalam tabung ukur. Lalu, hancurkan tanahnya dan aduk hingga halus. Diamkan
selama satu malam. Keesokan harinya, akan terlihat dalam tabung
ukur tekstur yang terdapat dalam tanah. Biasanya, bagian atas berupa debu,
bagian tengah berupa lempung, dan bagian bawah berupa tanah pasir.
3. Struktur
Tanah
Struktur tanah adalah sifat fisik tanah sekaligus ciri-ciri tanah yang
menunjukkan keterikatan butir tanah yang satu dengan butir tanah yang lain. Pengelompokkannya
dilakukan dengan membedakan bentuk dan susunan agregat tanah menjadi granuler
(kersai), lempung, gumpal, tiang, remah, butir tunggal, dan masif.
4. Konsistensi
Tanah
Konsistensi tanah adalah ciri-ciri tanah dan juga sifat fisik
tanah yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi tanah. Derajat ini dilihat
kaitannya dengan daya massa tanah terhadap gaya-gaya yang
dapat menyebabkan adanya perubahan bentuk.
Untuk melihat konsistensi tanah, dan meyakinkan bahwa ciri-ciri
tanah ini terdapat pada tanah, bisa dilakukan dengan mengambil sejumput tanah
dan menggosokkannya di antara ibu jari dan telunjuk,
maka akan terlihat penampang tanah. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara
menggunakan sebuah alat, yakni penetrometer.
5. Warna Tanah
Ciri-ciri tanah yang paling mudah dikenali adalah dari segi warna. Warna tanah menentukan kualitas tanah. Warna
tanah ini dipengaruhi oleh kadar bahan organik, kadar mineral, kadar lengas, dan tingkat
drainase tanah. Tanah yang berwarna gelap menandakan memiliki bahan organik
yang cukup tinggi.
Tanah yang ciri-ciri tanah berwarna putih menandakan memiliki
kadar mineral-mineral feldspar, kaolin, kalsit, dan kuarsa. Tanah yang berwarna
merah, cokelat, atau kuning, biasanya menandakan memiliki kandungan
mineral-mineral besi, hematit, magnetit, dan limonit.
6. Reaksi Tanah
Ciri-ciri tanah yang selanjutnya adalah reaksi tanah itu sendiri.
Reaksi tanah adalah tingkat derajat keasaman yang berada di larutan tanah.
Tingkat keasaman ini sangat dipengaruhi oleh faktor pembentuk tanah, perubahan
iklim, tindakan cocok tanam yang dilakukan manusia, tempat pengambilan sampel,
kadar air pada
saat pengambilan sampel, dan cara dalam mengukur tanah.
Dalam pengukuran tingkat keasaman tanah pada ciri-ciri tanah ini,
jika ion H+ diindikasikan tinggi, tanah tersebut bersifat asam. Pengukuran tingkat keasaman ini dilakukan
menggunakan indikator larutan, yaitu pH dan H2O KCL IN dengan ukuran 1:2,5. 1
untuk volume tanah dan 2,5 untuk H2O. Bisa juga menyelupkan alat pH meter,
anode dan katode, ke dalam larutan tanah.
7. Morfologi
Tanah
Morfologi tanah dilakukan dengan cara memotong tubuh tanah dengan
tegak dari permukaan hingga kedalaman tertentu. Dengan cara pemotongan ini,
akan terlihat lapisan atau horizon-horizon tanah. Lapisan tanah utama tersusun
atas beberapa lapisan. Mengetahui ciri-ciri tanah yang satu ini
tergolong cukup sulit.
Pertama, horizon O berwarna kelam hingga hitam, tersusun atas
bahan organik yang masih hidup atau sudah membusuk. Kedua,
horizon A berwarna agak kecoklatan, tersusun atas zat-zat renik, hewan-hewan
tanah, atau fosil hewan dan
tumbuhan yang belum lama mati. Untuk mengetahui ciri-ciri tanah berdasarkan hal
tersebut, Anda haruslah memelajari seluk beluk tanah terlebih dahulu.
Ketiga, horizon B berwarna lebih kelam, tersusun atas penimbunan
basa, lempung besi, aluminium, atau bahan organik yang telah tercuci dari
horizon A. Tekstur horizon B lebih halus, struktur lebih mampat dibanding
horizon A. Keempat, horizon C, tersusun atas mineral yang
masih berbentuk bahan induk. Menentukan lapisan horizon tanah sebagai bagian
dari ciri-ciri tanah memang cukup sulit. Diperlukan keahlian khusus untuk mengetahuinya.
Horizon C tidak terlalu menunjukkan ciri-ciri yang dimiliki
horizaon A dan B sebab lapisan ini kurang dipengaruhi proses perkembangan tanah. Kelima, Horizon R
tersusun atas batuan yang
masih utuh yang merupakan lapisan batuan induk. Mengetahui lapisan-lapisan
tanah dan membedakannya berdasarkan ciri-ciri
tanah seperti ini cenderung
sulit. Biasanya hanya bisa diketahui oleh mereka yang memang ahli di bidang
tanah ini.
tulisan ini cukup membantu saya dalam menyelesaikan tugas kuliah. Terimakasih ^^
BalasHapusSaya Belum Menemukan unsur yang terkandung dalam suatu tanah, apakah banyak atau sedikit atau kelebihan.
BalasHapus